Pirolisis Sederhana
Pada artikel sebelumnya saya telah membahas mengenai sampah.
Mulai dari jenis nya, dan cara menangani nya. Perlu kita ketahui juga bahwa
sampah ada yang dapat terurai dalam tanah dengan waktu yang cepat dan ada pula
yang terurai dalam jangka waktu yang sangat lama. Nah kita tidak terlalu untuk
jenis sampah yang mudah terurai dalam tanah seperti sampah-sampah organic,
namun bagaimana dengan sampah yang sangat sulit atau memerlukan waktu jutaan
tahun untuk dapat terurai contoh nya sampah plastic. Sampah plastic itu sendiri
sangat berbahaya bagi lingkungan, selain sulit terurai plastic juga mengandung
bahan kimia yang akan berdampak negative pada lingkungan.
Salah satu penanganan sampah adalah dengan mendaur ulang
sampah plastic menjadi peralatan rumah tangga, kerajinan tangan/hiasan, dan
yang paling mengejutkan adalah sampah plastic dapat diolah menjadi bahan bakar
minyak. Lalu bagaimana caranya…? Dan apakah minyak yang dihasilkan dari palstik
layak untuk digunakan sehari-hari.
Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organic melalui
proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya. Pirolisis
dilakukan di dalam sebuah pengurangan atmosfer (hampa udara) pada temperatur
hingga 800 derajat Celcius. Limbah plastik melalui proses pirolisis mampu
diubah menjadi feedstock petrokimia seperti nafta, liquid dan wax seperti
hidrokarbon dan gas serta minyak dasar untuk pelumas. Teknik pirolisis telah
digunakan sejak awal tahun 1930 di Jerman untuk peningkatan residu hidrogenasi
yang diperoleh dari pencairan/pelelehan batubara.
Proses pirolisis sampah plastik merupakan teknologi konversi
termokimia yang masih perlu dikembangkan. Beberapa penelitian seputar konversi
sampah plastik menjadi produk cair berkualitas bahan bakar telah dilakukan dan
menunjukkan hasil yang cukup prospektif untuk dikembangkan. Pemanfaatan hasil
fraksinasi sampah plastik telah banyak dikembangkan, yaitu pengubahan produk
tar (pyrolytic oil) menjadi minyak pelumas menggunakan metode hydroisomerisasi,
tetapi masih memerlukan langkah yang cukup panjang. Karena bahan baku sampah
plastic yang berasal dari perkotaan dan plastik yang ada pada TPA terdiri dari
berbagai ukuran, maka perlu diseragamkan
ukurannya dengan menggunakan alat pemotong sejenis double roll cutter.
Sistem kerja yang digunakan adalah pirolisis atau destilasi
kering. Limbah plastik dipanaskan di atas suhu leburnya sehingga berubah jadi
uap.Proses pemanasan ini menyebabkan perekahan pada molekul polimer plastik
menjadi potongan molekul yang lebih pendek. Selanjutnya, molekul-molekul ini
didinginkan jadi fase cair.Cairan yang dihasilkan jadi bahan dasar minyak atau
minyak mentah. Dengan destilasi ulang menggunakan temperatur berbeda, yakni
mengacu pada titik uap, minyak mentah diproses menjadi premium atau solar. Jika
suhu pemanasan yang digunakan di atas 100 derajat celsius, yang dihasilkan
adalah zat yang mendekati atau memiliki unsur sama dengan premium. Tinggal
mengembunkan lagi uapnya makadidapat premium.
Komentar
Posting Komentar