Masa-Masa SMA



Banyak orang yang sudah kuliah kerja, menikah, bahkan hingga mempunyai anak, jika ditanya “moment apa yang menurut anda paling berkesan, dan ingin kembali ke masa tersebut…?” hampir setiap orang akan menjawab masa-masa SMA (sekolah menengah atas). Masa-masa SMA lah kita merasakan hal yang paling berkesan, dibanding masa-masa SD, SMP, maupun bangku perkuliahan, apalagi dunia kerja. Beranjaknya dari masa remaja, ke masa dewasa inilah yang menjadikan masa-masa SMA berbeda dengan yang lainnya.
Tahun 2007 saya telah lulus dari SMP sekolah menengah pertama dan memilih melanjutkan ke jenjang SMA ketimbang harus memilih kejuruan maupun sekolah menengah atas sederajat lainya. Sekolah saya waktu itu adalah SMAN 5 Depok, yang terletak didaerah sawangan Depok. Ketika pertama kali menginjakan kaki untuk melihat sekolahnya sekaligus mendaftar, atmosfer lingkungan tersebut terasa berbeda dibanding sekolah yang sebelumnya. Melihat orang-orang dilingkungan sekitar, kakak-kakak, guru-gurunya, dan semua nya begitu terasa berbeda. Namun bukan saatnya untuk menilai lebih jauh akan hal tersebut, yang lebih penting diterima sebagai siswa disekolah ini. Singkat cerita tanggal pengumuman penerimaan siswa baru diumumkan, baik online maupun offline. No pendaftaran, cocok, nama cocok, asal sekolah sebelumnya cocok, walhasil saya pun diterima sebagai siswa SMAN 5 Depok, walau urutan nama hampir di posisi 300 dengan kuota 320,,,hampir.
Awal perkenalan dengan sekolah, atau biasa dibilang MOPD (masa orientasi pendidikan) dilaksanakan selama satu minggu. Tugas yang aneh-aneh, perilaku yang aneh-aneh harus dilakukan oleh siswa baru yang diperintahkan oleh kakak Pembina, mulai dari berjalan kaki sejauh 1 Km, membawa makanan yang gak logis banget, hingga harus menyebur kan diri ke sungai dan lumpur ala militer gitu, yang ada disebelah lingkungan sekolah saya. Bau lumpur, kotor, gak ada pakaian ganti, gak dijemput harus saya rasakan ketika acara MOPD telah selesai dan di tutup pada hari terakhir. 
Kelas pertama & pelajaran pertama dimulai, rasa asing untuk pertama kali bertemu dengan materi pelajaran SMA. Banyak yang bilang kelas awal atau kelas 1 itu adalah tahap dimana kita beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mulai dari orang-orang nya, guru-gurunya, dan semua lingkungan sekolah. Sekolah saya ini terbilang sekolah baru, karena baru saja meluluskan 5 angkatan, karena diresmikanya sekolah ini pada Maret 2001, dan saya angkatan ke 7, karena itu untuk yang kelas 1 harus masuk siang dan itu rasanya sangat panas dan ngantuk. Baru beberapa bulan sebagai siswa SMA, saya sudah mendapatkan sebuah hadian special, yaitu dipersilahkanya keluar/tidak boleh mengikuti pelaran Fisika karena telat masuk kelas, dan yang parah nya lagi yang mengajar adalah walikelas sendiri. Akhirnya 5 orang tidak diperbolehkan masuk kelas, termasuk saya sendiri dan itu menjadi catatan tersendiri pada penerimaan raport kelas. Hari-hari saya lalui sebagai anak kelas 1 SMA, dan tidak terasa sudah mendekati ujian semester akhir. Ketika ujian semester, kami semua agak sedikit canggung, maklum peraturan sekolah yang mengatur ujian sangat ribet, tapi bukan masalah yang penting lancar.
Kelas 2 SMA…? Serasa gak percaya, karena waktu begitu cepat. Nah pada momen inilah saya merasakan baru benar-benar menjadi siswa SMA. Tidak hanya belajar, tapi juga banyak main-main nya pada momen ini, maklum karena kita sudah terbiasa dengan lingkungan sekolah. Lumayan banyak acara kelas maupun acara sekolah yang diadakan. Dapat dikatakan mungkin pada momen ini tingkat keseriusan belajar saya hanya 60% karena masih senang bermain-main, ditambah sekolah mau mengadakan acara pentas seni, walau saya bukan panitia atau pengurus OSIS, tapi saya selalu mencari tahu berita-beritanya (kepo). Kemudian acara jalan-jalan kelas menggunakan sepeda motor, yang parahnya lagi kebanyakan dari kami semua belum memiliki SIM, modal nekat dan seru-seru an aja sih sebenernya. Hari itu dapat dikatakan untung karena tidak satu pun dari kami yang kena razia kepolisian CATATAN jangan ditiru adegan ini, karena ini hanya semata-mata hilaf. Dikelas 2 inilah prestasi belajar saya sedikit turun karena terlalu banyak main-mainnya, kena semprot deh sama orang tua, tapi gak apa lah pengalaman hidup.
Beranjak kelas 3 SMA saya sudah harus focus untuk lulus sekolah, maklum pada waktu itu yang sangat menetukan lulus/tidak nya sekolah adalah Ujian Nasional, yang sekarang lagi carut marut sistemnya. Hampir setiap hari kami semua makan soal-soal latihan UN, sampe mual dan itu sudah dimulai sejak pertama duduk dikelas 3 atau semester awal. Banyak materi, beban mental, capek fisik tapi masih sempat-sempatnya kami jalan-jalan lagi menggunakan sepeda motor, setelah menghadapi Ujian semester awal kelas 3. Hanya beberapa bulan sebelum menghadapi UN, belajar disekolah semakin menggila, bisa dikatakan pergi gelap, pulang gelap hanya untuk latihan soal-soal UN yang akan diahadapi sebentar lagi. Namun kebersamaan kami semua itu dan perjuangan yang menjadi bumbu manis ketika keesokan harinya akan menghadapi UN. Selama seminggu kami UN, singkat cerita setelah UN selesai kami semua bergembira dan bernyanyi-nyanyi walau pengumuman belum diumumkan.
Beberapa hari sebelum pengumuman kelulusan, sekolah mengadakan acara perpisahan satu angkatan. Perasaan yang campur aduk senang, sedih, tegang, dan harap-harap cemas karena pengumuman kelulusan belum diumumkan. Dalam acara tersebut kami semua berfoto, melihat Video angkatan yang sudah dibuat oleh OSIS dan banyak lagi isi acara tersebut. Dan akhirnya hari pengumuman itu pun tiba, malam sebelum pengumuman itu saya sangat panic dan harap-harap cemas, mau ngapain aj gak ada enak-enaknya. Dan tiba lah ketika saya melihat amplop yang berisi lulus/tidak nya, saya sangat-sangat tegang. “LULUS” yang saya baca pada isi amplop itu, senang bukan kepalang, kami semua merayakan kelulusan disekolah apa adanya dan tanpa coret-coretan. Sedih adalah kata terakir setelah senang kelulusan, kami semua harus berpisah dan melanjutkan cita-cita kami semua masing-masing. Tapi pada momen inilah yaitu SMA saya sangat merasakan yang namanya benar-benar pengalam hidup dalam kebersamaan, walau pun sedikit bandel sih. tapi samapi kapan pun momen yang paling tak terlupakan adalah masa-masa SMA. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat program hitung gaji dan lembur pada C++

Pirolisis Sederhana

Membuat Program Pilihan pada Pascal