Suku Betawi


Suku Betawi adalah kebudayaan yang  dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh bangsa Belanda ke Batavia. Etnis betawi ini lahir dari hasil perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu tinggal di Batavia, seperti suku Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Melayu serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India,Tionghoa, dan Eropa. Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta, yang berasal dari kata "Batavia," yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.
Ada juga pendapat bahwa suku Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi. Sejak kemerdekaan Indonesia (1945), Jakarta dibanjiri para pendatang  dari seluruh wilayah Indonesia, sehingga orang Betawi dalam arti apapun juga tinggal sebagai minoritas. Pada tahun 1961, 'suku' Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk Jakarta pada waktu itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta.
Karena budaya betawi merupakan hasil perkawianan campuran antara berbagai suku, hal itu berpengeruh juga terhadap bahasa dialek betawi yang menjadikan ciri khas bahasa betawi tersebut,  baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.
Perkembangan zaman lah yang memaksa orang-orang betawi asli menepi secara perlahan-lahan meninggalkan wilayah asli mereka. Keputusan pemerintah terdahulu lah yang memutuskan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia yang menyebabkan orang betawi terpinggirkan. Perkembangan zaman, westernisasi, dan modernisasi mengikis nilai-nilai asli betawi. Urbanisasi yang besar-besaran serta tidak meratanya pertumbuhan ekonomi nasional yang menjadi factor utama. Meningkatnya pembangunan gedung-gedung perkantoran, menjamurnya pasar-pasar swalayan modern, pembangunan infrastruktur, yang lambat laun terus mengikis keasrian Jakarta dan masyarakatnya.
Sekarang Jakarta menjadi kota yang multikultur, hampir semua etnis dapat kita jumpai di ibukota ini. Lalu dimana kita bisa menjumpai suku-suku betawi asli, serta kebudayaan nya…? kampung budaya betawi setu babakan merupakan salah satu kampung betawi tepatnya dikampung srengseng sawah ,desa lenteng agung,kecamatan jagarasa ,jakarta selatan. Dikenal sebagai situs budaya betawi yang luasnya mencapai 30 hektar
Keindahan setu babakan lainnya pemukiman penduduk dikawasan ini masih kental dengan rumah adat betawi ,meskipun bahan bangunannya modern namun nuansa betawi budaya mendominasi setiap bangunan rumah baik masjid,rumah penduduk ,rumah khas betawi lainnya. Selain itu kita dapat melihat dari dekat kehidupan masyarakat betawi adat istiadatnya. Sambil melihat di keindahan alam setu Babakan yang indah dapat juga melihat beragam pertunjukkan budaya betawi panggung seni betawi yang ada disekitar setu babakan kesenian gramang komong,tanjidor,tari topeng dan aneka kesenian khas betawi kemudian tak kalah menariknya berwisata dikawasan ini dapat mencoba makanan khas betawi soto betawi,kerak telur ,toge goreng ,bir pletok dan beberapa makanan khas betawi.
Disini kita juga dapat membuat kerajinan khas betawi seperti mini antur ondel-ondel,miniatur abang none jakarta aneka kerajinan unik khas betawi,Kawasan setu babakan pada dasarnya masih banyak lagi potensi budaya betawi yang dapat digali mengingat setu babakan kaya akan seni budaya betawi sehingga tak heran sejak tahun 2000 setu babakan ditetapkan sebagai cagar nasional budaya betawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat program hitung gaji dan lembur pada C++

Pirolisis Sederhana

Membuat Program Pilihan pada Pascal