Cinta Terpendam


Mungkin masa muda adalah masa yang paling indah untuk sebagian orang. Masa bersenang-senang dengan segala macam kesenangan yang dimiliki masing-masing orang. Memiliki seorang pujuaan hati salah satunya. Hal ini pula yang dirasakan seorang mahasiswa bernama Agus. Agus anak seorang pensiunan Pegawai Negeri sipil golongan bawah, namun memiliki kemauan yang kuat untuk merubah kehidupan nya yang bisa dibilang pas-pasan. Pinjam sana-sini sang ibu dan berdagang di pasar hanya untuk terus menyambung kuliahnya, karena beberapa bulan yang lalu sang ayah dipanggil sang khalik, beberapa hari menjelang pengumuman kelulusan SMA diumumkan. Singkat cerita dia diterima di Perguruan Negeri Tinggi ternama di Indonesia di fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen. Dengan tanggung jawab yang dipikul nya dia berusaha keras untuk kuliah dengan sebaik-baiknya serta mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi ongkos nya setiap hari. Dengan menggunakan sepeda motor tua bekas peninggalan ayahnya, setiap hari dia kuliah sembari mencari kerjaan sampingan.
Dalam perkuliahan dikelas nya, mungkin dia terbilang mahasiswa dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan, untuk merawat motor tua nya saja dia juga terkadang meminjam uang dengan teman sekelasnya. Singkat cerita, tak terasa perkuliahan telah memasuki semester 6 akhir, dan dia telah bersiap untuk menghadapi skripsi untuk tahun depan. Seperti halnya dengan anak-anak muda pada umumnya, tentang asmara, ternyata Agus telah jatuh hati kepada teman sekelasnya yang telah dikenalnya sejak semester 3 lalu. Keadaan dan kondisi yang harus memendam rasa cinta nya kepada seorang yang bernama Dinda. Dinda seorang mahasiswi dengan keadaan yang serba sangat kecukupan, ditambah paras yang cantik dan baik hati. Hampir semua cowok satu fakultas berlomba untuk dapat menjadikan Dinda ini sebagai pacar mereka. Namun Ferdi, cowo keren dengan mobil atau motor kerenya yang selalu menjadi momok menakutkan bagi setiap cowo yang mendekati Dinda, termasuk Agus. Anak orang berada dengan segala keinginan dapat terwujud jika mau. Ferdi sangat ambisius untuk menarik perhatian Dinda, dengan segala kelebihan materi yang dia miliki, dia sangat mudah untuk membelikan berbagai hadiah untuk Dinda. Agus hanya bisa terus-menerus memendam perasaanya dalam-dalam, dia juga sadar diri, dia belum mempunyai apa-apa untuk ditunjukan kepada Dinda, apalagi berbicara tentang materi.
Ilmu dan akhlaknya lah yang menjadi harta Agus, mahasiswa peraih beasiswa ini memiliki catatan yang sangat baik dalam bidang akademisnya. Tidak jarang Dinda pun sering bertanya tentang materi perkuliahan kepada Agus sejak semester 3 lalu. Hampir setiap hari bertemu dan bertanya materi kepada Agus, lambat laun Agus pun memiliki rasa lebih terhadap Dinda, begitu juga Dinda. Disamping belajar bareng, terkadang disela-sela pembicaraan mereka juga saling cerita kehidupan pribadi mereka masing-masing, hal ini lah yang membuat Dinda memiliki rasa lebih kepada Agus karena keuletanya, kecerdasan dan akhlaknya yang baik. Berharap Agus memiliki persaan yang sama terhadap dirinya, tetapi Dinda tidak mungkin menanyakan hal tersebut kepada Agus secara langsung. Canda, tawa Agus yang setiap hari menceriakan harinya lah yang membuat Dinda merasa nyaman dan ingin terus bersamanya setiap hari, ketidak jelasan materi yang ditangkapnya lah yang sering menjadi bahan alasan Dinda untuk terus bersama Agus.
Ferdi yang sering melihat hal tersebut merasa kurang senang dengan kedekatan mereka berdua, berbagai cara dilakukannya untuk terus dapat menarik perhatian Dinda. Setiap hari Ferdi memberikan perhatian yang sangat lebih, layak nya seorang yang sedang memadu kasih. Menjadi Ojek cinta dijalani Ferdi untuk menarik simpati Dinda, terkadang menggunakan mobil, terkadang menggunakan motor sport nya. Hampir setiap waktu ferdi mananyakan kabar Dinda, dimana pun dan kapan pun Dinda berada, pasti Ferdi selalu membuntuti. Hal ini pula lah yang membuat Dinda merasa tersanjung dan merasa dihargai karena perhatian dan ketulusan yang dilakukan Ferdi menurut pandangan Dinda. Dinda sangat berharap besar Agus juga dapat melakukan perhatian yang sangat lebih pula seperti hal nya yang dilakukan Ferdi kepadanya.
Kedekatan Ferdi dan Dinda yang semakin sering lah yang kemudian membuat Agus semakin kurang percaya diri, padahal dia ingin menyatakan persaan nya kepada Dinda. Inilah yang membuat Agus berfikir dan sedikit demi sedikit menghindar dan menjauh melihat kedekatan mereka yang semakin dekat, karna Agus tak mau jatuh terlalu dalam di hati Dinda yang hanya akan mengharapkan harapan kosong yang akan membawa sakit. Angan-angan kosong yang sering terlintas dalam benak Agus, bagaimana membayangkan Dinda menjadi pendamping hidup baginya kelak. Pesimis dan kegalauan melanda hati Agus untuk mendekati Dinda lagi.
Dua hati sekarang berada dalam hati Dinda, namun Dinda harus memilih satu cinta diantara keduanya. Canda dan tawa Agus tidak lah lagi Dinda rasakan yang sesering dulu, yang selalu membuatnya merasa nyaman dan selalu berharap ingin selalu disampingnya. Dinda pun berfikir, mungkin Agus memang orang yang berhati baik, tapi tidak memiliki hati dan perasaan lebih kepada Dinda. Berbanding terbalik dengan Ferdi yang selalu memberi perhtian kepada Dinda, yang kemudian menjadikan Dinda untuk memilih Ferdi menjadi kekasih hatinya. Dinda berfikir Ferdi lebih berusaha untuk mendapatkan hatinya dibanding Agus. Namun Dinda tidak mengetahui hal yang sebenarnya tentang Agus. Perasaan Agus hancur seketika yang mengetahui dan melihat bahwa Dinda telah menjadi kekasih Ferdi. Ketika bertemu dengan Dinda dan ferdi, Agus hanya menyikapi nya dengan senyum yang membuat luka sayatan di hatinya, perih tak berujung. Saat Canda tawa Agus yang selalu menceriakan hari-harinya lalu, tatkala saat ini Agus sedang membalut duka di dadanya.
Ambisi awal Agus lah yang membuatnya bangkit untuk memerima kenytaan yang pahit ini, menjadikan kehidupan ibunya lah yang memacu dia untuk mengerjakan Skripsi dan mengejar kelulusannya. Singkat cerita sidang kelulusan akan dijalani nya hari ini. Tetesan air mata untuk meminta doa dan restu kepada ibu nya. Sang pembawa berkah kehidupan hidupnya berharap-harap cemas, ketika buah hati tercinta sedang menjalani sidang. Menjelang sore hari, pengumuman kelulusan pun telah diumumkan, dan Agus lulus kuliah dengan predikat terbaik. Pada saat acara wisuda, saat itulah Agus terakhir kalinya bertemu dengan Dinda, dan Dinda yang sedang bersama dengan Ferdi.
Tak terasa Tiga tahun lulus kuliah, dan sekarang Agus telah bekerja sebagai Project Manager pada salah satu perusahaan konsultan IT. Kemahiranya dalam ilmu menajemen dan dengan didukung bahasa dan komunikasi yang baiklah yang membuat dia cepat dipromosikan hingga menjadi jabatanya saat ini. Roda kehidupan  pun berubah 180 derajat, Agus telah menjadi orang sukses dengan segala materi yang dimilikinya tapi tidak membuatnya lupa diri. Satu persatu dia mendirikan perusahaan hingga memiliki beberapa perusahaan. Ketika sedang membangun kerja sama dengan perusahaan lain, saat itulah Agus kembali dipertemukan dengan Dinda. Kasih tak sampai menjadi kisah yang lalu dengan Dinda, dan dirinya yang memiliki cinta kasih yang terpendam. Setelah 5 tahun tak bertemu, mereka banyak berbincang tentang kehidupan mereka masing-masing setelah lulus kuliah.
Pada satu momen, Dinda pun meneteskan air matanya setelah menceritakan kisah cinta nya dengan Ferdi yang sangat menyakitkan bagi Dinda. Ferdi menjadikan Dinda kekasih, lantaran hanya sebagai bahan taruhan terhadap teman-temanya, maklum dulu Dinda adalah bintang di kampus. Agus pun berempati kepadanya dan mencoba untuk menghiburnya. Saat yang bersamaan pula, Agus langsung berfikir inilah salah satu kesempatan nya untuk mendapatkan Dinda.  Mungkin mereka memang berjodoh, Dinda yang single dan Agus yang masih single. Dilanjutkan dengan beberapa kali pertemuan berikutnya diluar hubungan kerja, hingga pada satu malam Agus menyatakan persaannya yang dulu dia pendam bertahun-tahun lamanya. Tepatnya Agus melamar Dinda, Karena mereka telah saling mengenal satu sama lain sejak kuliah dulu.
Dengan persaan yang sama pada waktu lalu Dinda pun dengan sangat senang menerima lamaran Agus yang memang memiliki keuletan dan akhlak yang baik. Berselang beberapa bulan, mereka menggelar resepsi pernikahan, dan angan-angan pun sudah bukan lagi harapan kosong seperti yang dia angan kan pada masa lalu oleh Agus. Seketika, Mungkin mereka memikirkan hal yang sama,
ketika seseorang yang kamu cintai pergi darimu, bukan berarti dia benar-benar pergi meninggalkanmu, melainkan dia akan datang disaat ruang hati ini hampa dan membawamu dalam kebahagiaan”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat program hitung gaji dan lembur pada C++

Pirolisis Sederhana

Membuat Program Pilihan pada Pascal