Teknologi Garis Gawang


Sepak bola adalah olahraga yang sangat universal, digemari dari semua golongan baik tua, muda, anak-anak, pejabat dan lain-lain. Dalam pertandingan sepakbola, yang menjadi tujuan utama nya adalah memasukkan sebanyak-banyak nya bola ke gawang lawan. Namun dalam pertandingan sepak bola tidak jarang hal-hal kontroversial terjadi dilapangan. Salah satu nya adalah masuk atau tidak nya bola ke dalam gawang ketika wasit atau hakim garis dalam kondisi sulit melihat bola tersebut telah melewati gari gawang sepenuhnya atau tidak. Pada piala dunia 2010 yang diselengarakan di Afrika selatan, ketika Inggris berhadapan dengan Jerman, tendangan kearah gawang yang dilepaskan oleh gelandang Inggris yaitu Frank Lampard menjadi kontroversial, apakan bola telah melewati garis gawang atau belum. Berdasarkan rekaman ulang, bola telah sepenuhnya melewati garis gawang, namun mungkin pada saat itu wasit tidak melihatnya dengan baik sehingga tidak menjadikan hal tersebut sebuah gol untuk tim Inggris.
Dilatarbelakangi dari pertandingan-pertandingan yang kontroversial tersebut , International Football Association Board secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang pada Juli 2012. Teknologi Garis Gawang (goal-line technology disingkat GLT) adalah teknologi yang digunakan pada olahraga sepakbola, yang dimana salah satu cara yang digunakan untuk menentukan/mamastikan ketika bola telah sepenuhnya melewati garis gawang. Dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau tidak. Penggunaan teknologi ini tidak serta merta juga yang membuat dalam hasil keputusan sah atau tidak nya gol yang akan tercipta. GLT tidak menggantikan peranan wasit dan hakim garis, melainkan lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertandingan yang menjadi kuasa dari wasit.
Sedikit ulasan cara kerja teknologi garis gawang/Goal-line technology. Goal-line technolgy ini menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) yang Kegunaanya untuk mengirimkan data dari perangkat portable dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh komputer. Pada goal-line technology, RFID terdiri dari microchip yang dipasang di tengah bola dan antena yang terletak di sekeliling lapangan. Selain dipasang di tengah bola, microchip juga dipasang pada kaki pemain. Dengan itu kita dapat mengetahui letak bola dan pemain selama pertandingan berlangsung. Pengiriman data dapat dilakukan dengan cepat karena menggunakan frekuensi yang tinggi, yaitu 2.4 GHz ISM band. Sistem ini dapat mengukur 100.000 pengukuran tiap detiknya. Terdapat 6 hingga 10 antena di sekeliling lapangan untuk menentukan posisi secara 3 dimensi. Di sekitar garis gawang dan area penalti terdapat kabel tipis yang dialiri oleh arus listrik, yang kemudian menghasilkan medan magnetik. Ketika bola melewati garis batas gawang, microchip pada bola akan mendapat sinyal dan mengirim pesan ke antena receiver untuk melanjutkan pesan ke komputer pusat yang dilindungi dengan enkripsi yang berguna untuk mencegah pihak luar melakukan modifikasi pada pesan/data yang dikirim.kemudian komputer pusat yang mengirimkan pesan yang berada pada jam tangan wasit yang dilengkapi dengan tampilan data mengenai catatan waktu ketika gol itu terjadi. Dengan demikian hasil gol akan tercatat dengan akurat dan tidak lagi menimbulkan kontroversi seperti yang selama ini terjadi. Dan rencana nya, liga Inggris adalah liga sepak bola yang akan menggunakan teknologi garis gawang pertama didunia pada musin kompetisi 2013/2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat program hitung gaji dan lembur pada C++

Pirolisis Sederhana

Membuat Program Pilihan pada Pascal