Mushola di Tempat Umum


Dalam sehari kita wajib melaksanakan 5 waktu sholat, tidak ada satu pun alasan yang memperbolehkan kita meninggalakanya, kecuali sakit yang sangat kritis dan mati. Sholat menjadi pembeda antara umat islam dengan agama yang lainya. Namun saat kita berada ditempat-tempat umum misalnya seperti di Mall, tempat rekreasi, tempat kerja, kampus dan ditempat-tempat umum lainya, kita sangat sulit untuk mencari Mushola, jika waktu sholat telah datang. Sangat ironis dan sangat disayangkan, sekali pun kita menemukan mushola, tapi Nampak itu bukan seperti mushola. Mushola-mushola ditempat-tempat umum biasanya ramai digunakan, terutama saat salat magrib tiba. Maklum, karena sholat magrib memiliki waktu sholat yang sedikit dan pada saat itu pula biasanya bertepatan dengan karyawan yang sedang pulang kerja.
Yang menjadi masalah adalah kebanyakan Mushola-mushola ditempat umum yang sudah saya temui, jauh dari kata nyaman, bersih, dan juga tenang tidak seperti mushola atau masjid yang bukan berada ditempat-tempat umum. Ada dibeberapa tempat mushola berdampingan dengan toilet umum, bentuknya yang seukuran petak kecil, sangat  sumpek dan padat jika waktu salat datang. Dan ditamabah pintu masuk mushola yang sempit, kran wudhu yang sedikit dan tidak layak digunakan,

Tidak sedikit pula ketika kita berada di mall-mall atau kawasan yang elite sekalipun, kita terkadang sulit menemui mushola, sekalipun ada letaknya jauh atau disudut gedung, dengan ukuran yang masih lebih besar kamar kita, mungkin hanya bisa menampung max 5 orang. Antara jamaah pria dan wanita dibatasi dengan  tirai yang warnanya mulai kusam.
Usai salat,  jamaah harus langsung pergi dan tidak bisa berlama-lama untuk berzikir maupun berdoa karena harus bergantian dengan jamaah lain yang sudah menunggu.  Ketenangan dan kenyamanan sangat tidak bisa diharapkan dari mushola yang seperti ini.

Karpet dan sajadahnya mulai kusam. Kipas hanya ada 1 unit, sekadar untuk sirkulasi udara saja, bahkan terkadang tidak ada. Sangat ironis memang, beberapa pengembang/pengelola tempat-tempat umum sepertinya menyampingkan hal seperti ini. Mungkin bagi mereka ini sepele, tapi bagi beberapa orang juga ini merupakan masalah yang besar, karena menyangkut prinsip, aqidah, serta keyakinan kita kepada Allah SWT. Mungkin untuk  para pengelola yang beragama islam bisa dapat memperhatikan hal-hal seperti ini, karena kita seiman dan kita tahu hal-hal yang wajib dan tidak wajib. Dan untuk pengelola/pengembang yang non muslim, ada sekiranya untuk saling bertoleransi antar umat beragama dengan menyediakan fasilitas seperti mushola yang bersih, aman, dan nyaman. Karena bagi umat islam sholat adalah hal yang sangat wajib yang harus selalu diutamakan dan dikerjakan 5 waktu dalam sehari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat program hitung gaji dan lembur pada C++

Pirolisis Sederhana

Membuat Program Pilihan pada Pascal